Minggu, 15 Juli 2018

Peri Stasiun


Peri Stasiun
Oleh: Rori Septian

Stasiun kota
Tempat yang kini sering ku sapa
Memaksa mata terbuka lebih cepat
Khawatir kereta lebih dulu berangkat 

Tertulis jadwal keberangkatan pukul setengah tujuh
Namun hati belum sepenuhnya rela utuh
Bukan hendak pergi ataupun kembali 
Melainkan disana kutitipkan seorang peri

Tahukah kamu bunyi yang paling ku benci
Mendengar terompet kereta pertanda pergi
Karena entah kapan lagi bisa bertemu
Melepas butiran rindu penghuni kalbu

(Tanjung Karang, 2018)

Rabu, 06 Juni 2018

Matsali



Matsali
Oleh: Rori Septian

Matsali...
Senyum manja itu menyambut jumpa
Seperti senja di ufuk hari
Ranum menyala membingkai semesta

Matsali...
Teduh tatap itu menyapa diri
Menyapu lelah syaraf-syaraf raga
Menyentuh lembut lubuk di jiwa

Matsali...
Santun lidah itu menjawab sapa
Menyihir merdu gendang telinga
Mengalun mesra menusuk nurani

Matsali...
Sejak saat itu aku jatuh cinta
Dan beruntung ku yakini
Hidup yang ditemani mu menuju surga-Nya



Senin, 22 Januari 2018

Pecandu Rindu


Oleh: Rori Septian


Jarak menambah pilu
Saat raga tak mampu bertemu
Kata orang ini yang namanya rindu
Ketika hati terasa terus menggebu

Kamu tahu aku sudah mulai terbiasa
Melihat senyummu menyapa dahaga
Kini kamu ada di batas senja
Beradu sapa hanya lewat suara

Rindu selalu memaksa bertamu
Karna dia tak mengenal apa itu waktu
Rindu terus meronta liar
Karna dia tak mengenal apa itu sabar

Rindu selalu gagal ku buat jinak
Karna dia tak mengenal apa itu jarak
Namun doamu mebuat ku kuat
Saat candu akan rindu membuat hampir sekarat

Tetaplah jadi motivasi terkuat
Saat dunia terasa berat
Karna aku ingin terus merasa
Bahagia bersamamu menyelesaikan dunia

Rabu, 29 Maret 2017

Ibu, Maafkan Aku...



Oleh: Rori Septian


Bagaimana mungkin kamu tega menggugat
Sedangkan kasih sayang ibumu memeluk erat...

Apa kamu lupa ibumu berjuang menolak mati
Demi agar bisa melihat kamu si buah hati...

Bagaimana mungkin kamu tega memenjarakan
Sedangkang doa ibumu selalu memanjakan...

Apa kamu lupa tidur ibumu kurang nyenyak
Saat tangismu menggugah mimpi indahnya secara berontak...

Bagaimana mungkin kamu tega menagih
Sedangkan tatapan ibumu penuh dengan kasih...

Apa kamu lupa ibumu sering menahan lapar
Demi bisa terbeli susu untukmu cepat tumbuh besar...

Bagaimana mungkin kamu tega berulah
Sedangkan baginya kehadiranmu adalah anugerah...

Apa kamu lupa ibumu dengan sabar
Merawat kamu hingga mendapat gelar...

Bagaimana mungkin kamu tega menghukum
Sedangkan di bawah telapak kaki ibumu ada syurga beraroma harum...

Maka Tuhan hadirkan syurga
Bagi ibu yang melahirkan dengan bertaruh nyawa...

Apakah itu tidak cukup membuat hatimu terbuka
Bahwa tidak ada harta yang lebih berharga dari melihat ibumu bahagia...

Ibu, maafkan aku telah durhaka...


http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html