Oleh: Rori Septian
Anak pertama adalah anugerah, dimana kehadiranmu sangat dinantikan setiap insan yang baru saja membina rumah tangga. Bisa dibilang anak pertama adalah kado terindah dari sebuah pernikahan. Namun, menjadi anak pertama juga tidak mudah, Tuhan mempercayakan tanggung jawab yang cukup besar kepadamu.
Anak pertama itu harus kuat karena kamu adalah saksi terdekat sebuah
pasangan membangun pondasi keluarga dunia-akhirat.
Anak pertama itu harus dewasa karena kamu adalah panutan adikmu menjelajahi dunia.
Anak pertama itu harus sabar karena dari kamu adikmu belajar.
Anak pertama itu harus tenang, karena kamu adalah orang yang pertama tahu ketika orang tuamu berlinang.
Anak pertama itu harus dewasa karena kamu adalah panutan adikmu menjelajahi dunia.
Anak pertama itu harus sabar karena dari kamu adikmu belajar.
Anak pertama itu harus tenang, karena kamu adalah orang yang pertama tahu ketika orang tuamu berlinang.
Bagaimana bisa kamu tega meminta ketika paham kondisi keluarga?
Bagaimana bisa kamu tega meradang ketika tahu perekonomian orang tua kurang?
Dari sini kepribadian terbentuk, batinnya mengamuk agar adik-adiknya tidak merasakan hal yang sama buruk.
Bagaimana bisa kamu tega meradang ketika tahu perekonomian orang tua kurang?
Dari sini kepribadian terbentuk, batinnya mengamuk agar adik-adiknya tidak merasakan hal yang sama buruk.
Bagaimana bisa kamu minta diperhatikan, sedangkan keberhasilanmu mereka
nantikan?
Bagaimana mungkin kamu menuntut kasih sayang, sedangkan ada adikmu yang masih butuh pelukan?
Dari sini sifat mandiri terasah agar keluargamu hidup dengan tidak resah.
Teruntuk kamu anak pertama, jadilah jawaban atas semua doa keluarga.
Kurangi beban mereka karena Tuhan telah memberimu pundak istimewa.
Beri mereka tawa karena Tuhan pun telah merestuinya.
Bagaimana mungkin kamu menuntut kasih sayang, sedangkan ada adikmu yang masih butuh pelukan?
Dari sini sifat mandiri terasah agar keluargamu hidup dengan tidak resah.
Teruntuk kamu anak pertama, jadilah jawaban atas semua doa keluarga.
Kurangi beban mereka karena Tuhan telah memberimu pundak istimewa.
Beri mereka tawa karena Tuhan pun telah merestuinya.
0 komentar:
Posting Komentar